Halaman

Sabtu, 19 Mei 2012

debus
Kesenian debus,kesenian yang penuh dengan unsur magis,tubuh kebal terhadap bendah tajam,tahan terhadap panasnya bara api dan pecahan kaca.
Wow... so pasti itu Superman!
Tidak juga.Di Painan,Kabupaten Pesisir Selatan,Sumatera Barat ada sebuah kesenian tradisional yang mempertontonkan kekebalan tersebut Yaitu Debus.
Kesenian tradisional debus ini dimainkan pada malam hari,biasanya menjadi permainan anak nagari diwaktu ada acara-acara kenduri atau malewakan penghulu.
Kesenian debus ini dipimpin oleh seorang Tuo (peminpinnya) yang sebelum permainan debus dimulai sang Tuo ini bersembayang dan membaca mantra berserta segala persyaratan perlengkapannya.
kemudian terdengar musik rebana yang ucapannya melantunkan ayat-ayat suci alquran,dengan irama yang serentak dengan tabuhan rebana.
Kemudian satu persatu pemain debus mulai memasuki arena (dibuat melingkar) dan menyalami hampir seluruh penonton yang hadir didepan.Setelah itu sang pemain debus memainkan gerakan yang hampir sama dengan gerakan silat Minangkabau,menuruti irama hentakan rebana.Tak lama kemudian si pemain debus menghujamkan pahat yang tajan ke tangan kirinya kuat-kuat dengan bersemangat.Tak ada satu lukapun di tangan si pemain debus.
Setelah sipemain debus memperagakan beberapa macam kepandaianya,sebelum keluar arena sipemain debuspun minta izin untuk keluar kepada penonton.
Permainan debus ini bukan saja mempertontonkan kekebalan terhadap senjata tajam tetapi juga terhadap pecahan kaca,rantai yang dibakar sampai merah,juga api.
Akan tetapi memasuki erah tahun 2000 ini kesenian debus ini kurang diminati lagi oleh anak-anak muda.Sementara jika ada pertunjukan permainan debus,personilnya sudah sangat tua-tua.
Dari itu jika Painan ingin terus memiliki kesenian tradisional debus ini sudah sepantasnya menyiapkan regenerasi terhadap pemain debus ini.
Sumber

UJI TAYANG